Karakteristik Bentuk
Bagi gue
pribadi, yang namanya bentuk adalah unsur paling penting dalam segala
bidang yang berhubungan sama seni rupa. Mau gambar manual atau gambar
digital, ngga terlepas dari yang namanya bentuk. Dunia ini aja tercipta
dari gabungan bentuk-bentuk yang lebih sederhana kalo kita kupas secara
mendetail. Dengan bentuk, kita bisa mencerna informasi secara visual
dari sebuah objek. Dari mana kita tau ada orang idungnya mancung kalo
bukan karena kita liat bentuk idungnya yang agak lancip dan memanjang ke
depan. Dari mana kita tau orang rambutnya bergelombang kalo bukan
karena bentuk garis rambutnya yang berbentuk seperti gelombang.
Bentuk
tercipta dari perpaduan garis yang saling bertemu di suatu titik. Nah,
makanya bentuk baku yang udah kita tau ada banyak macemnya, mulai dari
yang sederhana seperti bangun datar, atau juga yang agak rumit seperti
bangun ruang. Di dalem matematika, kita udah belajar macem-macem bentuk
dan karakteristiknya. Dan kita juga tau, suatu bentuk yang terlihat
rumit sebenarnya merupakan penggabungan dari beberapa bentuk yang
sederhana.
Bentuk bangun datar persegi, dan beberapa bentuk yang bisa diciptakan dari persegi tersebut |
Nah,
kayak contoh di atas nih. Gue bikin yang sederhana aja yak. Contohnya
persegi, di mana semua sisinya punya panjang yang sama. Kalo kita pake
tool yang ada di dalem software desain, kita bisa ngebikin bentuk apa
pun memakai bentuk dasar persegi itu. Contohnya ada di atas itu. Semua
bentuk yang ada di sana dibuat pake persegi biru itu.
Bukan
cuma persegi yak, semua bentuk bisa dimodifikasi sesuka hati loh.
Misalnya lingkaran bisa kita buat jadi kayak bola penyet. Kalo kita udah
paham betul sama karakteristik masing-masing bentuk dan tau batas
modifikasinya, ngebikin sebuah objek itu bakalan terasa gampang.
Misalnya gue kasih contoh lagi deh, objek sederhana yang gue bikin pake
penggabungan beberapa bangun datar di bawah ini.
Bangun datar segitiga dan lingkaran sudah bisa dipadukan memberi bentuk es krim warna-warni. Perdetail dengan gradasi dan tekstur pada permukaannya. |
Tuh kan!
Nggak perlu ribet, beneran deh. Intinya sih kalo liat suatu objek,
jangan liat rumitnya, tapi sederhanakanlah tampilan itu. Bahkan
gelombang di laut aja bentuknya itu bisa kita buat dengan ngegabungin
sisi luar dua buah lingkaran loh. Yang lebih expert lagi soal
penggabungan berbagai bentuk bisa kalian liat di postingan gue
sebelumnya yak.
Pemilihan Warna
Langsung
aja yak gue bahas hal dasar tapi penting yang kedua di dalam desain
grafis, yaitu pemilihan warna. Oke, mungkin kesannya sepele banget, tapi
sejujurnya yang namanya warna itu punya fungsi yang bener-bener hebat.
Di dalam dunia psikologi, warna bisa mewakili kepribadian seseorang. Dan
dalam berbagai jenis desain, warna bisa memberikan emosi yang kemudian
tersampaikan ke otak siapa pun yang melihatnya.
Pernah
liat warna ijo yang asalnya dari pohon-pohon yang terhampar luas di
pegunungan? Gimana perasaan kalian pas ngeliatnya? Pasti berasa damai
dan nyaman kan? Itu adalah emosi yang terpancar dari warna hijau. Gue
pernah baca beberapa artikel yang bahas soal warna dan arti-artinya.
Tapi, gue coba bikin kesimpulan sendiri yang tentunya berdasar dari
pengalaman dan pemahaman gue tentang warna itu sendiri.
Ini cuma lima belas dari milyaran warna yang ada di dunia ini. Kalau butuh yang lebih banyak lagi, kalian bisa cek di Wikipedia. |
- Warna-warna konservatif seperti hitam, cokelat, abu-abu, broken white, champagne, dan lain-lainnya yang sejenis. Biasanya warna yang termasuk dalem kategori konservatif itu butek-butek alias terkesan seperti kotor. Padahal sebetulnya nggak. Perpaduan warna konservatif artinya cenderung monoton. Misalnya, kalo dalam desain didominasi warna cokelat dan putih, bisa dibilang itu konservatif. Kesan apa yang bisa kita dapet dari warna-warna konservatif? Nah, ini sekedar trivia sih, gue pernah baca di artikel mana gitu kalo warna konservatif cenderung menggambarkan pribadi yang serius, monoton, kaku, tapi juga berwibawa dan elegan. Nah, makanya warna konservatif banyak dipakai di daem desain logo perusahaan. Karena kesan elegan dan wibawa dari brand yang mereka punya terpancar berkat warna konservatif itu.
- Warna-warna terang yang mencolok menggambarkan keceriaan. Kalo ada desain yang colorful dengan paduan warna terang yang mencolok, itu menggambarkan kebahagiaan, kebebasan, semangat, percaya diri, playful, dan eksentrik. Beberapa brand pakai logo dengan warna-warna yang colorful untuk ngegambarin semangat atau pun passion yang dibawa sama brand tersebut. Warna-warna colorful yang kita liat tanpa sadar juga bisa menularkan rasa semangat di dalem diri kita. Nah, makanya kebanyakan industri kreatif itu kalo bikin logo pake warna-warni yang colorful melambangkan kepercayaan diri mereka terhadap kreatifitas yang mereka punya.
- Warna-warna pastel yang kalem bisa menyejukkan hati siapa pun yang melihatnya. Bisa banyak arti sih, tapi kalo untuk gue pribadi, warna pastel menciptakan perasaan tenang, kalem, sabar, tapi juga nggak berarti males-malesan and angin-anginan. Warna pastel juga terkesan feminim, makanya nggak heran kebanyak warna pastel dipake untuk ngebikin logo brand-brand yang berhubungan sama produk-produk khusus cewek.
Sebetulnya,
setiap satu warna aja punya arti khusus dan emosi yang hendak
disampaikannya loh. Tapi, kan nggak mungkin gue bahas semuanya
satu-satu. Nanti jadinya bakalan panjang banget. Kesimpulan tentang
warna ini sih sebetulnya nggak ribet. Pahamilah feel atau emosi yang
dipancarkan oleh suatu warna. Misalnya, dalem desain blog, jangan deh
pake warna-warna konservatif untuk blog pribadi. Soalnya blog pribadi
punya kesan cheerful, penggunaan warna terang bisa lebih mendukung
konten yang disampaikan. Begitu juga sebaliknya. Kalo desain blog untuk
perusahaan high class, terlalu full color malah memberikan kesan buruk.
Nanti dikiranya brand asal-asalan lagi sama orang-orang upper-class itu.
Pengaturan Komposisi
Last for
today, unsur yang perlu kita pahamin setelah kita kuasain karakteristik
bentuk dan warna. Yak, komposisi! Terkesan sepele, tapi ini juga
penting. Perlu diinget kalo nggak semua desain yang disajikan di
permukaan datar dua dimensi itu bagus kalo disajikan secara simetris,
terkadang asimetris malah memberi kesan yang lebih indah. Contoh desain
simetris yang indah itu bisa dilihat pada desain Gunungan Wayang Kulit di bawah ini.
Bisa
dilihat di samping kalo ternyata desain simetris pada Gunungan
memberikan kesan yang indah dan bernilai seni tinggi. Inti dari simetris
adalah keseimbangan antara sisi yang satu dengan sisi lainnya yang
terpisah oleh satu garis tengah yang lurus.
Tapi,
seni desain grafis yang udah modern justru banyak yang menampilkan
desain-desain asimetris. Gimana sih caranya bikin desain asimetris yang
terkesan indah dan nggak berat sebelah? Gue punya tips sederhana yang
biasa gue lakuin pas lagi iseng ngedesain poster. Yaitu, kalo pada salah
satu sisi penuh dengan gambar, coba seimbangkan bagian lainnya dengan
warna-warna yang terang atau bisa juga diisi dengan tulisan yang nggak
kalah nyentriknya.
Intinya
sih, pengaturan komposisi ini bener-bener jadi faktor penentu apakah
suatu desain itu bakalan terlihat bagus atau nggak. Lebih kental lagi
terasa di dunia fotografi. Dan cara yang efektif dalam menentukan
komposisi ini, hampir nggak bisa dijelaskan secara teori. Cukup banyak
berlatih aja, lama-kelamaan insting kita dalam menentukan komposisi yang
tepat juga makin terasah. Makanya, keep on practice, jangan pernah
nyerah, and jangan ngerasa takut ngoprek-ngoprek software-nya.
sumber : http://glen-tripollo.blogspot.co.id/2013/01/3-hal-dasar-dalam-desain-grafis.html
0 komentar:
Posting Komentar